KELOMPOK 1


MATERI PEMBAHASAN : BAHASA





HENDRI GUNAWAN

ILHAM WAHYUDI

M. HASBI ASH SHIDDIQ





UNIVERSITAS GUNADARMA
2012

Asal mula bahasa pada spesies manusia telah menjadi topik yang didiskusikan oleh para ilmuwan selama beberapa abad. Walaupun begitu, tidak ada konsensus mengenai asal atau waktu awalnya. Salah satu masalah yang membuat topik tersebut sangat susah untuk dipelajari adalah tidak adanya bukti langsung yang kuat, karena tidak ada bahasa atau bahkan kemampuan untuk memproduksinya menjadi fosil. Akibatnya para ahli yang ingin meneliti asal mula bahasa harus mengambil kesimpulan dari bukti-bukti jenis lainnya seperti catatan fosil-fosil atau dari bukti arkeologis, dari keberagaman bahasa zaman sekarang, dari penelitian akuisisi bahasa, dan dari perbandingan antara bahasa manusia dan sistem komunikasi di antara hewan-hewan, terutama primata-primata lainnya. Secara umum disepakati bahwa asal mula bahasa sangat dekat dengan asal mula dari perilaku modern manusia, tapi hanya sedikit kesepakatan tentang implikasi-implikasi dan pengarahan dari keterkaitan tersebut.
Fakta bahwa bukti empiris sangat terbatas, telah membuat banyak ilmuwan menganggap semua topik secara keseluruhan tidak cocok untuk dipelajari secara serius. Pada tahun 1866, Linguistic Society of Paris sampai melarang debat mengenai subjek tersebut, sebuah larangan yang masih tetap berpengaruh di antara dunia barat sampai akhir abad 20. [1] Sekarang, ada banyak hipotesis mengenai bagaimana, kenapa, kapan dan di mana bahasa mungkin pertama kali muncul. [2] Tampaknya tidak begitu banyak kesepakatan pada saat sekarang dibandingkan seratus tahun lalu, saat teori evolusi Charles Darwin lewat seleksi alam-nya menimbulkan banyak spekulasi mengenai topik ini. [3] Sejak awal 1990-an, sejumlah ahli linguis, arkeologis, psikologis, antropolog, dan ilmuwan profesional lainnya telah mencoba untuk menelaah dengan metoda baru apa yang mereka mulai pertimbangkan sebagai permasalahan tersulit dalam sains


Sejarah Awal Mula Bahasa Indonesia

Dewasa ini, bangsa Melanesia menggunakan bahasa Indonesia, sebagaimana bahasa ini adalah “bahasa pemersatu”, yang mendapat tempat utama dalam media komunikasi formal, baik sebagai bahasa teks maupun lisan, disekolah, perkantoran dan tentu saja pada media cetak dan elektronik.
Memang ada sisi baiknya, bahwa ‘bahasa Indonesia’ memainkan peran penting sebagai “jembatan” komunikasi menerobos diversitas linguistik yang berbeda satu sama lain (termasuk di Papua), dan memungkinkan para penuturnya menjangkau dunia pendidikan modern. Namun mesti disadari pula akan sisi buruknya, terutama bahwa ‘bahasa Indonesia’ menjadi dominan sehingga bahasa-bahasa lain keumgkinan akan tersisihkan. Entah bahasa Batak, Jawa, Bali dan termasuk 250 bahasa etnis Melanesia di tanah Papua. Padahal Bahasa Indonesia baru digunakan secara serius sejak 1950 di Papua oleh para pendakwah dan pejabat kolonial dalam rangka ‘menyatukan’ wilayah Papua dengan wilayah Hindia Belanda lainnya. Hal ini seiring dengan kebijakan diskriminasi kolonial Belanda yang hanya memperbolehkan bahasa Belanda diajarkan pada garis keturunan tertentu saja.
Apabila menenggok lebih jauh ke masa sebelumnya, maka bangsa Melanesia sebenarnya belum cukup dikenal para nasionalis Indonesia, selain sebagai koloni Belanda yang dalam banyak hal tidak terlibat langsung dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Diluar itu, wilayah ini cukup terisolir dari koloni Belanda di sebelah barat, kecuali wilayah pesisir utara yang menjalin hubungan dagang tradisional dengan Maluku. Selebihnya hanya bayang-bayang penjara besar – Boven Digul, di tengah sebagian besar masyarakat yang masih hidup di zaman batu (Benedict Andersson: 2002)
Ini berarti bangsa Melanesia, tidak terlibat dalam beberapa proses sejarah penting, terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia. Pertama, saat bahasa Indonesia dipermaklumkan sebagai bahasa persatuan pada Sumpah Pemuda 1928, tidak ada yang mewakili bangsa Papua dalam peristiwa tersebut, kedua, saat bahasa Indonesia dianjurkan semasa pendudukan Jepang untuk menggusur bahasa Belanda, hal itu tidak terjadi di Papua, apalagi karena pertimbangan militer dan kondisi sosial politik waktu itu, Jepang membagi Hindia Belanda menjadi tiga wilayah koloni terpisah, dan Papua berada dibawah Angkatan Laut yang berpusat di Makasar, ketiga, saat bahasa Indonesia dipergunakan sebagai wahana perlawanan menyerang kolonialisme yang dipuncaki proklamasi kemerdekaan RI 1945, justru bangsa Papua belum ‘mengenal’ NKRI.
Dari tiga fakta ini, bisa dibilang bahasa Indonesia adalah produk historis yang dalam prosesnya tidak sepenuhnya melibatkan bangsa Melanesia. Barulah pada tahun 1963 ketika Orde Lama mencanangkan operasi Trikora, dan disusul pelaksanaan Pepera semasa Orde Baru tahun 1969 bahasa Indonesia mulai dijadikan ‘bahasa resmi’ di Papua.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia yang sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, ia hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dll. Untuk sebagian besar lainnya bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia ialah sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia Kata “Indonesia” berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu Indos yang berarti “India” dan nesos yang berarti “pulau”. Jadi kata Indonesia berarti kepulauan India, atau kepulauan yang berada di wilayah India
Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, “jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia”. atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, Sumatra Utara, “…bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia”.
Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.
Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.
Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.
Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:
Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau puak lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan puak (golongan) mayoritas di Republik Indonesia.
Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang dipergunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguna kurang memahami budaya Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar.
Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan Bahasa Melayu Pontianak, atau Banjarmasin, atau Samarinda, atau Maluku, atau Jakarta (Betawi), ataupun Kutai, dengan pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terakhirpun lari ke Riau selepas Malaka direbut oleh Portugis. Kedua, ia sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Tionghoa Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.
Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia. Pada tahun 1945, pengguna bahasa Melayu selain Republik Indonesia masih dijajah Inggris. Malaysia, Brunei, dan Singapura masih dijajah Inggris. Pada saat itu, dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, diharapkan di negara-negara kawasan seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura bisa ditumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme negara-negara jiran di Asia Tenggara.
Dengan memilih Bahasa Melayu Riau, para pejuang kemerdekaan bersatu lagi seperti pada masa Islam berkembang di Indonesia, namun kali ini dengan tujuan persatuan dan kebangsaan.Bahasa Indonesia yang sudah dipilih ini kemudian distandardisasi (dibakukan) lagi dengan nahu (tata bahasa), dan kamus baku juga diciptakan. Hal ini sudah dilakukan pada zaman Penjajahan Jepang.
Begitulah Awal Mula Bahasa Indonesia yang dapat awalmula.com rangkum dari berbagai sumber, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita seputar sejarah asal usul bahasa Indonesia.


Perkembangan Bahasa
Sesuai dengan fungsinya,bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Bahasa merupakan alat bergaul. Oleh karena itu, penggunaan bahasa menjadi efektif sejak seorang individu memerlukan berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa diperlukan sejak manusia bayi dan mulai berkomunikasi dengan orang lain.
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang bebrarti faktor intelek sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak (bayi) belajar bahasa seperti halnya belajar hal lain, meniru dan mengulang kata yang diucapkan oleh orang lain yang merupakan cara belajar bahasa awal pada bayi. Manusia dewasa (terutama ibunya) di sekelilingnya membetulkan dan memperjelas kata-kata yang salah. Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia 6 - 7 tahun, di saat anak mulai bersekolah.
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang. Anak remaja telah banyak belajar dari lingkungan. Dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan. Lingkunga remaja encakup lingkungan keluarga, masyarakat, dan khususnya pergaulanteman sebaya dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga atau bahasa ibu.
Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat di mana mereka tinggal. Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak(remaja) mengikuti proses belajar di sekolah. Pengaruh pergaulan di dalam masyarakat terkadang sangat menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok teman sebaya.
Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga, masyarakat, dan sekolah dalam perkembangan bahasa akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan dengan pemilihan dan penggunaan kosa kata sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari masyarakat lapisan berpendidikan rendah atau buta huruf akan banyak menggunakan bahasa pasar, bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat yang terdidik yang pada umumnya memiliki status sosial yang baik, akan menggunakan istilah-istilah yang lebih efektif, dan pada umunya anak-anak remajanya juga juga berbahasa secara lebih baik.
Bebahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. Oleh karena itu, perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pada perkembangan bahasa terdapat 2 faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor biologis dan faktor lingkungan .
1. Faktor Biologis
Ada beberapa komponen dalam membahas faktor biologis di perkembangan bahasa, di antaranya:
Evolusi biologis, Ikatan biologis, Peranan otak, Bahasa binatang, dan Masa kritis belajar bahasa.
• Evolusi Biologis
Para ahli percaya bahwa evolusi biologis membentuk manusia ke dalam makhluk linguistik. Berkenaan dengan evolusi biologis,otak, sistem syaraf dan sistem vokal berubah selama beratus-ratus ribu tahun. Diperkirakan manusia mendapat bahasa bervariasi selama beribu tahun yang lalu.
• Ikatan Bilogis
Anak-anak dilahirkan di dunia dilengkapi dengan alat pemerolehan bahasa (language acquisition device=LAD) yaitu ikatan biologis yang memungkinkan anak mendeteksi bahasa tertentu. LAD adalah suatu kemampuan gramatikal yang dibawa sejak lahir yang mendasari semua bahasa manusia.
• Peranan Otak dalam Perkembangan Bahasa
Berdasarkan hasil penelitian Gazzaniaga dan Sperry ( Santrock & Yussen) bahwa proses bahasa itu dikontrol oleh belahan otak sebelah kiri.Jadi apabila ada seseorang yang mengalami gangguan otak terutama otak kiri,pasti dia akan sulit untuk melakukan perkembangan bahasa. Karena pada otak kiri terdapat suatu area yang bernama ” wernick’s area” yang berfungsi untuk pemahaman bahasa.Dan apabila kerusakan otak pada seseorang terjadi pada area ini sering terjadi pembicaraan yang tak berarti atau mengoceh.
• Apakah Binatang Memiliki Bahasa?
Pada kenyataannya tidaklah diragukan bahwa beberapa binatang mempunyai sistem komunikasi yang menakjubkan dan sederhana, serta komunikasinya yaitu adaptif dalam memberikan tanda bahaya, ada makanan dan kebutuhan seksual.
• Periode Kritis Belajar Bahasa
Masa yang sangat penting untuk mengembangkan dialek bahasa anak yaitu pada usia sebelum 12 tahun. Untuk memahami periode kritis belajar bahasa kita dapat melihat contoh yaitu dimana ada seorang anak yang dari kecil dibesarkan di lingkungan yang salah. Dia dibesarkan oleh keluarga dengan cara kekerasan dan tidak diajarkan bahasa sama sekali, sehingga dia tidak dapat berbicara hingga umur 12 tahun lebih. Dan ketika ditemukan dan anak itu diberi latihan untuk bicara, dia hanya mampu mengucapkan beberapa kata saja.
Dengan kejadian ini kita tahu bahwa mengajarkan bahasa pada anak harus dari usia dini, dan tidak hanya melihat dari faktor biologis saja, tetapi harus melihat faktor lingkungan, karena merupakan faktor penting dalam pengembangan bahasa.
2. Faktor Lingkungan
Seperti kita tahu bahwa dalam belajar bahasa kita tidak dapat melakukan dalam keadaan sepi tetapi kita membutuhkan interaksi dengan orang lain. Terdapat beberapa hal yang penting dalam perkembangan bahasa yaitu perubahan kultural dan konteks sosiokultural bahasa, dukungan terhadap bahasa dan pandangan behavioral.
• Perubahan Kultural dan Konteks Sosiokultural Bahasa
Kekuatan sosial membuat manusia untuk lebih mengembangkan cara berkomunikasi dengan orang lain.Konteks sosiokultural terus menerus memainkan suatu peranan yang penting dalam perkembangan bahasa akhir-akhir ini. Vygotsky mengemukakan bahwa peranan orang dewasa sangat penting untuk membantu perkembangan bahasa anak. Serta psikologi lain yaitu Brunner juga menekankan bahwa orang dewasa atau orang tua sangat penting unutk mengembangkan komunikasi anak . Jadi begitu besar peranan orang tua, atau guru dalam perkembangan bahasa anak, agar anak mencapai perkembangan yang optimal.
• Dukungan Sosial untuk Perkembangan Bahasa
Terdapat dukungan sosial dalam perkembangan bahasa anak yaitu:
a) Motherese yaitu cara seorang ibu dalam berkomunikasi dengan bayi, serta dengan kata-kata dan kalimat yang sederhana. Motherese sulit dilakukan tanpa adanya bayi, tetapi motherese mempunyai peranan penting dalam mempermudah perkembangan bahasa anak sejak usia dini.
b) Recasting yaitu membuat frase yang sama dari suatu kalimat dengan cara berbeda, mungkin dengan cara mengemukakannya dalam pertanyaan,
c) Echoing yaitu mengulangi apa yang akan dikatakan kepada kita, terutama jika kata-kata tersebut belum benar.
d) Expanding yaitu menyatakan kembali apa yang anak telah katakan kepada kita dengan linguistik yang lebih baik.
Orang tua dan guru merupakan komponen penting dalam perkembangan bahasa anak,karena peranannya sebagai model bahasa dan pengoreksi atas kesalahan anak. Jadi apabila orang tua dan guru dapat berperan aktif , maka anak akan mengalami perkembangan bahasa yang positif.
Perkembangan bahasa yeng menggunakan model pengekspresian secara mandiri, baik lisan maupun tertulis dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan lebih mengembangkan kemampuan bahasa anak dan membentuk pola bahasa masing-masing. Dalam penggunaan model ini guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas.Selain itu, sarana perkembangan bahasa seperti buku-buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain hendaknyadisediakan di sekolah maupun di rumah.


Hewan-hewan berkulit tebal

Ibarat Manusia yang akan maju kemedan tempur pastilah mereka akan menggunakan baju baja agar dirinya dapat selamat, begitu juga dengan dunia fauna/hewan
ternyata didunia ini banyak juga lho hewan yang memiliki kulit yang sangat keras
atau dengan kata lain perisai/tameng untuk mempertahankan diri mereka dari pemangsa alami mereka ataupun hal2 lain yang mengancam hidup mereka.
berikut beberapa diantarnya :


siapa yang tidak kenal hewan tersebut?
ya badak, tepatnya badak india
adalah mamalia besar yang dapat ditemui di Nepal dan di Assam, India. Badak ini hidup di padang rumput dan hutan di kaki pegunungan Himalaya. Segmentasi kulitnya yang tebal dan tampak berlapis berfungsi sebagai pelindung tubuhnya. Badak ini dapat berlari dengan kecepatan lebih dari 55 km/jam untuk periode waktu pendek dan juga merupakan perenang yang baik. Badak ini memiliki pendengaran dan penciuman yang tajam, namun, memiliki pandangan mata yang kurang.


kalau hewan ini? pasti kalian banyak yang tidak tahu, begitu juga saya :P
Thorny Devil namanya,
Hewan berduri ini memiliki panjang sekitar 20 cm, dan mereka memakan berbagai jenis semut. Sisiknya yang seperti susunan paku ini tampak mengintimidasi bagi lawan, dan juga dapat sebagai pertahanan tubuh ataupun sebagai penyamaran dari mangsa predator. Walaupun bentuknya seram, hewan ini sama sekali tidak berbahaya.


hmm.. kalau hewan ini? sebenarnya sih antara tahu dan tidak
soalnya hewan ini tidak ada di indonesia,
Three-banded Armadillo
Kulitnya dimodifikasi membentuk perisai lapis ganda pada daerah yang meliputi tanduk dan permukaan tubuh. Hewan ini pada umumnya berwarna coklat kehitaman. Kebanyakan dari mereka memiliki tiga lapisan perisai kulit, meskipun beberapa hanya memiliki dua, dan yang lain bahkan mungkin memiliki empat. Tolypeutes adalah satu-satunya dari genus Three-banded Armadillo yang dapat menutupi seluruh tubuhnya dalam tempurungnya dan tampak seperti bola.


hewan ini kalian pasti sudah banyak yang tahu
Trenggiling
Bentuk tubuhnya memanjang, dengan lidah yang dapat dijulurkan hingga sepertiga panjang tubuhnya untuk mencari semut di sarangnya. Rambutnya termodifikasi menjadi semacam sisik besar yang tersusun membentuk perisai berlapis sebagai alat perlindungan diri. Jika diganggu, trenggiling akan menggulungkan badannya seperti bola. Ia dapat pula mengebatkan ekornya, sehingga "sisik"nya dapat melukai kulit pengganggunya.
Trenggiling terancam keberadaannya akibat habitatnya terganggu serta menjadi obyek perdagangan hewan liar.


sepertinya hewan yang ini keren dan eksotis banget dah
Alligator Snapping Turtle
Hewan ini adalah kura-kura air tawar terbesar. Mereka memiliki berat badan antara 155 dan 175 pound (70-80 kg). Diantara jenis kura-kura lainnya, hewan ini tergolong unik karena mempunyai rahang kuat, kepala besar, dan mata di sisi kepala. Hewan ini terlihat sangat primitif dan dijuluki dinosaurus dari dunia penyu

sumber klik

Mesin Canggih di Jepang yang Unik

Jepang salah satu negara yang maju diasia, telah banyak mengembangkan banyak hal diantaranya adalah mobil dan playstation. Tapi kali ini para Montir jepang membuat sesuatu yang sangat unik berikut beritanya:

1.Kasumigaseki: Apple packs
Mesin Penjual Otomotis ini berada di Stasiun Shibuya, menjual buah apel setengah potong yang sudah diiris2 agar mudah dimakan dan ditambahkan Vitamin C dalam setiap kemasannya. Pembuatnya berharap mesin ini bisa menjadi solusi snack sehat dan juga bisa jadi untuk alternatif sarapan orang2 disana.
Lokasi : Gerbang keluar B1 and B3 (di luar gerbang tiket)

2.Shibuya: Pisang
Praktis, mudah dikupas. Pisang adalah salah satu buah yang banyak disuka orang2 jepang. Dengan temperatur suhu sekitar 13 derajat, pisang2 ini gak kan cepet rusak/basi. Harganya antara 130 – 370 yen, cukup mahal untuk harga sepotong pisang. Mesin ini baru ada dari sekitar 1 tahun yang lalu dan untuk ke depannya rencananya akan disebarkan ke gym, sekolah, dan gedung2 perkantoran.
Lokasi : Pintu keluar 3 depan toko buku basement 1.

3.Shinbashi : Taiyaki
Semacam Kue yang berbentuk ikan, kenyal yang diisi dengan pasta kacang merah atau coklat. Rasanya tetep enak baik panas atau dingin. Harganya antara 380-570 yen.
Lokasi : Stasiun Shinbashi, Pintu keluar Ginza di depan Tenka no Taiyaki shop.

4.Ikejiri-Ohashi : Natto
Natto adalah makanan hasil fermentasi kedelai, di mesin ini dijual berbagi macam natto diantaranya natto-furikake, amanatto, natto doughnuts.
Lokasi : Pintu keluar barat stasiun Ikejiri-Ohashi.


5.Ginza : Mainan
Hakuhinkan Toy Park berada di sudut perempatan jalan yang ramai di Ginza, Toko ini dipenuhi mainan aneka warna, jenis, dan ukuran. Kalu mau beli, gak perlu masuk toko, cukup memutar ke belakangnya dan disana ada mesin penjual otomatis untuk mengeluarkan mainan2nya, makanya kalaupun toko ini udah tutup, tapi kita bisa beli 24jam penuh pake mesin ini.
Lokasi : Pergi keluar dari Pintu 1 stasiun, dan mesin ini akan terlihat di Chuo Dori


6.JR.Station : Next Generation Vending Machines
JR East sudah mulai memperkenalkan mesin yang mereka sebut ‘Next Generation’ ke beberapa stasiun mereka. Monolit ini hadir dengan layar panel sentuh yang besar sehingga menampilkan semua item yang tersedia. Tidak hanya itu: mereka juga memiliki sensor untuk menentukan umur dan jenis kelamin dari pelanggan, yang terintegrasi dengan informasi lain, seperti suhu atau waktu, bisa juga untuk menargetkan rekomendasi untuk masing-masing orang tertentu. Misalnya kalo kita bingung mau minum apa, tanya aja ma mesin ini.
Lokasi : Stasiun Shinagawa, Stasiun Tokyo, Stasiun Shibuya, Stasiun Ikebukuro, dan Stasiun2 lainnya termasuk Akihabara, Yokohama, Omiya, Chiba dan Hachioji

7.Harajuku : Hair Care
Mesin penjual otomatis di luar Harajuku’s Toni & Guy hair Salon. Tidak hanya menjual minuman, tapi juga tersedia aneka produk untuk rambut.Sebuah layar video sentral di kedua sisi diapit oleh berbagai item salon, termasuk hairclip, hairspray dan shampo. Cabang Harajuku T & G adalah satu-satunya tempat dimana anda akan menemukan mesin ini. Awas, jangan dikira minuman trus dibeli padahal isinya conditioner.

8.Shimokitazawa : T-Shirt
Mengkhususkan menjual aneka T-shirt dengan desain yang disesuaikan sesuai tempat dimana mesin2 ini berada. Harga satu Tshirt disamain sekitar 1800 yen.

9.Akihabara : Canned Oden
Semua jenis makanan kaleng tersedia disini, termasuk ramen, tantan-men (Mie Sedap), pasta in soup, curry risotto, dan noodle2 snack lainnya. Harganya 300 yen untuk setiap jenisnya.

10. Horikiri : Hamburger
masukin uang 100 yen ke mesin, trus tinggal tunggu sambil liat tangan2 mekanik pada kerja bikin burger yang dipesen. Tring, beres deh tinggal dimakan

Sumber:IndoForum.org

Gaun Pengantin Berbahan Tisu Toilet

Mungkin dari judul kalian tidak akan percaya tapi percayalah :P

Karya pemenang: 'Toilet Paper Wedding Dress Contest'

Hampir setiap pasangan memimpikan pesta pernikahan indah. Banyak yang menghamburkan biaya mahal demi balutan busana mewah. Namun, ada juga yang justru tertantang menciptakan busana spesial tanpa mahal.

Seperti terlihat pada kontes 'Toilet Paper Wedding Dress Contest'. Sesuai namanya, gelaran ini menantang kreativitas pesertanya untuk menciptakan gaun pengantin berbahan dasar tisu toilet. Bahan yang sangat mudah didapat dan murah.

Kontes tahunan rekaan situs persiapan pernikahan 'Cheap Chic Weddings' itu sudah terlaksana tujuh kali sejak 2005. "Kontestan harus menyelesaikan kreasinya dalam waktu enam bulan dan memberikan fotonya kepada juri," ujar Susan Bain, penggagas 'Cheap Chic Weddings', seperti dikutip laman Aol News.

Syarat utama kontes ini adalah gaun bisa dikenakan di tubuh manusia. "Kami ingin melihat gaun tersebut dipakai oleh model, khususnya ketika sudah masuk putaran final. Aksesoris kepala yang juga terbuat dari tisu adalah
nilai tambah," ujar Susan Bein yang dibantu oleh ibu dan adiknya dalam penjurian.

Meski tak membatasi penggunaan tisu, juri hanya memperbolehkan peserta memakai lem, tali pengikat, jarum dan benang untuk menyatukan tisu. "Ada kontestan yang hanya menggunakan empat gulungan tisu, ada pula yang menggunakan 40 gulungan tisu. Hal ini sangat tergantung pada desain dan ketebalan gaun," ujarnya.

Selain kreativitas, juri akan menilai keindahan gaun, total penggunaan tisu toilet, originalitas, dan strategi pembuatan. Pemenang pertama akan mendapatkan US$ 1.000 atau sekitar Rp 9 juta, pemenang kedua US$500, dan pemenang ketiga US$250. Pengumuman pemenang tahun ini akan diselenggarakan pada 7 Juli mendatang.

Galit Zeierman, desainer grafis asal Israel, muncul sebagai pemenang tahun lalu. Ia menciptakan gaun pengantin seksi berpotongan pendek dengan aksen tali pada salah satu bahu. Ia mengaku butuh waktu sebulan untuk menyelesaikannya.

Bagi Zeierman, hal yang paling menantang adalah menemukan cara menguatkan tisu agar tak robek saat dikenakan. Ia hanya mengandalkan banyak lem untuk mengeraskan tisu.

Susan Bein mengatakan bahwa gaun tisu toilet karya peserta tak kalah cantik dibandingkan busana pengantin karya desainer ternama. Selama enam tahun menjadi juri, ada satu yang menurutnya sangat original yaitu gaun berdetail cetakan bunga yang terbuat dari tisu basah yang dipadatkan.

Seperti rancangan Hanah Kim, pemenang kontes tahun 2007, yang benar-benar dipakai seorang pengantin. "Gaun tersebut hanya menghabiskan US$20, jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli gaun mahal yang hanya dipakai sekali dalam beberapa jam," ujar Susan.


Sumber:IndoForum.org

Museum Of Death

Cathee Shultz dan JD Healy telah mengumpulkan harta pembunuh berantai, kepala mumi pembunuh massal dipenggal dan hal-hal seperti foto kejahatan selebriti dan adegan otopsi selama bertahun-tahun. Bagian dari koleksi mereka telah dipamerkan di museum "Museum of Death" di Hollywood sejak tahun 2009.

Christine Labbee, 22, dari Ventura dapat melihat dari dekat pada sebuah pameran Gerbang Surga di Rancho Santa Fe, dekat San Diego, pada tahun 1997.

Jeffrey Howell, 29, dari Highland Park melihat tampilan yang menunjukkan Candy kucing Liberace dan Jayne Mansfield's Chihuahua

Christine Labbee terlihat melalui ruang yang mencakup sebuah pameran tentang Charles Manson.

Sebuah topeng kematian dari gangster terkenal John Dillinger

Christine Labbee dapat melihat lebih dekat sebuah pameran di ruang perang.

Dina Castanada, 23, dari Santa Fe Springs dan Artemio Lomas,, 24 dari Anaheim menonton film menampilkan adegan-adegan kematian yang nyata.

Christine Berkeliling ke ruang spesimen.

sumber-IndoForum.org