pasti akhir-akhir ini sudah tidak asing lagi dengan kata-kata perompak, apa lagi perompak somalia yang baru -baru ini telah menyandra salah satu kapal dagang berbendera Indonesia, ya itu adalah Kapal Sinar Kudus, yang sampai saat ini masih disandera para perompak meminta tebusan senilai USD $3 Million alias 3 juta USD. tapi apakah kita tau sejarah mereka? bagi yang belum tahu silahkan baca artikel berikut ini
Perompak layaknya seorang pencuri yang nekat menghadapi diri kita.Biasanya seorang pencuri mencuri dengan sembunyi-sembunyi.Tetapi kalau perompak mencuri dengan terang-terangan.Masih ada dalam ingatan kita tentang Perompak Somalia yang merompak kapal Sinar Kudus yang berisi 20 orang awak kapal menjadikan sebuah pelajaran berharga bagi kita semua.
Sejarah Perompak Somalia memang asing di telinga kita,dengan usaha merompak duit hasil rampokan mereka bagi-bagi ke keluarga, ke klan, ke kawan perompak, dan sisanya dibelikan senjata dan kapal baru.
Menurut pengamatan Warga Somalia bernaman Mohamed Mohamed pembajak terbagi menjadi dua bagian,yaitu :
1.Perompak dari kelompok nelayan
Mereka adalah mantan para nelayan dapat dikatakan tulang punggung.Merekalah yang mengetahui lebih tentang Teluk Aden.
2.Perompak mantan milisi dari perang saudara somalia
Mereka adalah esksekutor perompak sekaligus yang maju menyerang korban.
3.Perompak ahli IT
Mereka yang mengoprasikan peralatan canggih sekaligus yang komunikasi lewat satelit dan ahli senjata.
Pada riset Inggris mengatakan aksi perompakan menimbulkan kerugian kurang lebih 30 juta dolar AS.Aksi perompak ini dimulai berkisar tahun 2007.Perompakpun tidak bodoh dan akan meminta tembusan yang semakin tinggi apabila waktu pembayaran tuntutannya terlalu lama.Menurut Abdulkadil Mohamed(warga Garowe) mengatakan realitas yang dihadapi warga pesisir Somalia. “Mereka tidak menganggap dirinya perompak. Mereka menganggap dirinya penjaga pantai (coastguard). Adalah ilegal fishing di sini yang merubah mereka jadi perompak.
“Mereka punya duit, mereka punya kekuasaan, dan mereka makin kuat setiap hari,” kata Abdi Farah Juha(Garowe).Yang jelas harus waspada ketika berlayar apalagi melalui daerah Teluk Aden.
sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment